Enam Pertanyaan Mudah Namun Sulit DijawabAllah menciptakan manusia

Enam Pertanyaan Mudah Namun Sulit Dijawab

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya. Manusia diberi akal agar dapat dijadikan alat untuk membedakan mana yang baik dan yang tidak baik. Yang pantas dan tidak pantas. Menusia juga mampu memilih jalan yang terbaik untuk hidupnya. Oleh karena itu, manusia akan diberi ganjaran, baik surga maupun neraka. 

Karunia manusia berupa kesempurnaan ini tidak selamanya menjadi nilai baik bagi kehidupannya. Sehingga semasa hidupnya manusia senantiasa disuruh bertafakur atas apa yang sudah dilakukannya dan berjanji agar tidak mengulangi semua perilaku yang tidak pantas serta mengisi hidupnya dengan perbuatan baik. 

Ada dialog antara seorang guru dan siswanya yang dapat kita jadikan pedoman agar hidup  ini lebih baik lagi. Guru mengajukan enam pertanyaan kepada siswanya.  Pertanyaan yang mudah namun sulit dijawab dan pertanyaan-pertanyaan tersebut cenderung kita lupakan.

Pertama, apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ? Siswa menjawab, orang tua, sahabat dan kerabat. Salah, kata guru tersebut. Yang dekat dengan kita di dunia ini adalah kematian. Sebab kematian pasti adanya bagi semua manusia dan kapanpun bisa terjadi.

Bagi manusia, melihat kematian, bertakziah adalah nasihat yang sangat ampuh untuk menyadarkan diri bahwa ada saatnya hidup ini berhenti dan berakhirlah segalanya. Kita sering lupa mengingat mati, menyebabkan kita sering terjerumus dalam dosa. Dan orang yang selalu menyandarkan kematian sebagai teguran bagi hidupnya tidak akan pernah memberikan peluang kepada dirinya berlaku dosa dan tercela di sisi Allah SWT.

Kedua, guru melanjutkan, apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini. Siswa menjawab, Negeri Cina, bulan, dan matahari. Salah, jawab guru tersebut. Yang paling jauh dari diri kita saat ini adalah masa lalu. Siapapun kita, bagaimanapun kita dan betapa hebatnya kita, tetap kita tak akan pernah kembali ke masa lalu. Oleh karena itulah mengapa kita harus memastikan hari ini dan hari akan datang menjadi hari yang terbaik bagi kita.

Masa lalu hanya akan menghadirkan kenangan, apakah yang baik atau buruk, yang selalu menimbulkan penyesalan atau kebahagiaan. Namun, betapa hebatnya masa lalu, tetap tidak ada seorangpun yang dapat kembali ke masa lalu. Untuk itulah mengapa ketika berkaitan dengan masa lalu, kita seharusnya menyesali jika itu berkaitan dengan dosa, dan mempertahankannya jika itu berkaitan dengan kebaikan. Sebab masa lalu yang baik, seharusnya menjadi pembelajaran yang hebat bagi semua orang.

Ketiga, apa yang paling besar di dunia ini tanya guru tersebut melanjutkan, lalu siswa menjawab, gunung, bumi dan matahari. Bukan, jawab guru, yang paling besar di dunia ini adalah nafsu. banyak manusia menjadi celaka karena menuruti hawa nafsu. Segala cara dihalalkan demi mendapatkan hawa nafsu.

Karena itulah mengapa disebutkan bahwa manusia yang paling berhasil dalam hidupnya adalah manusia yang dapat mengelola hawa nafsunya, bukan menahannya, tetapi menempatkan keinginan nafsu pada tempatnya. Nafsu bukanlah musuh manusia, namun manusia yang hanya mengedepankan keinginan nafsu belaka akan tertindas dengan kearifan dan kebaikan yang seharusnya dia lakukan. Maka, permasalahan besar manusia bukanlah pertentangan orang, tapi permasalahan mengelola hawa nafsunya. 

Keempat, apa yang paling berat di dunia ini, lalu siswanya menjawab, baja, besi, dan gajah.  Lalu guru menjawab, salah, yang paling berat bagi manusia di dunia ini adalah berjanji. Sebab janji adalah hal yang mudah di ucapkan tapi sulit dilakukan.

Banyak manusia yang putus ikatan persaudaraan karena janji, dan terjadinya ketidakharmonisan antargolongan dan kelompok juga karena janji, sebab janji melibatkan kepercayaan (trust). Jika kepercayaan diingkari, maka tidak ada satu pekerjaanpun yang akan bermakna. Inilah mengapa janji adalah hal yang paling berat dilakukan. Untuk itu, berjanjilah jika merasa mampu dengan melibatkan kekuasaan Allah sebagai Maha Penentu. Dan berusahalah tanpa berjanji, jika diragukan janji tersebut sulit dilaksanakan.

Kelima, apa yang paling ringan di dunia ini, lalu siswa menjawab, angin dan debu. Salah, jawab guru, yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan ibadah. Ibadah seharusnya menjadi sarana kedekatan manusia terhadap Tuhannya yang sangat tulus dan ikhlas tanpa ada keberatan dalam melaksanakannya. Jika seorang hamba sudah merasa ibadah adalah sesuatu yang memberatkan, maka akan sangat ringanlah untuk meninggalkan ibadah. Oleh karenanya, bagi orang-orang yang sudah terbiasa meninggalkan ibadahnya, maka pelatihannya adalah berusaha menyadari bahwa ibadah yang dilakukan dengan kekhusyukan akan melahirkan kenikmatan dan kedekatan kepada Allah SWT.

Keenam, apakah yang paling tajam di dunia ini, lalu siswa menjawab, pisau. Guru pun menjawab lagi, yang paling tajam di dunia ini adalah lidah. Karena melalui lidah manusia dengan mudahnya memfitnah dan menyakiti hati, melukai perasaan orang. Luka yang disebabkan lidah akan sangat sulit terobati jika belum ada ketulusan meminta maaf dan memaafkan.

Lalu, guru pun menutup pertanyaannya dengan sebuah kesimpulan, bahwa keenam hal ini yang sebenarnya sangat mudah bagi kita namun sangat sulit menerapkan dan memanfaatkannya dengan baik. Oleh karena itulah, mengapa dijelaskan, manusia yang sempurna adalah manusia yang mengambil hikmah dari setiap hal yang ia dengarkan. Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung. Amin. 

Kesan

Dunia Pendidikan tercemar gara-gara un amburadul, gimana yah cara memberbaikinya. Tolong diberikan Pesan kepada kita…….